Mungkin bagi kita seorang muslim tidak asing lagi dengan satu do`a
ini. Karena sejak kecil kita sudah diajarkan do`a ini oleh guru-guru
TPA, kalaupun tidak ada TPA biasanya pelajaran agama di SD juga disuruh
menghafal. Di sini kembali kita ingat agar apa yang kita panjatkan bisa
paham artinya apa. Berikut lafal adzan tersebut :
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ
ALLOOHUMMA ROBBA HAADZIHIDDA’ WATITTAMMAH. WASHOLAATIL QOOIMAH. AATI
MUHAMMADA NILWASIILAH. WAL FADHIILATA WAB’ATSHU MAQOOMAM
MAHMUUDANILLADZII WA’ADTAH(Innaka Laa Tukhlifu Al-Mi’aad)
Artinya:
”Ya Allah, Rabb Pemilik panggilan yang sempurna (adzan)
ini dan shalat (wajib) yang didirikan, Berilah Al-Wasilah (derajat di
Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga
bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. [Sesungguhnya
Engkau tidak menyalahi janji].”
mengenai tambahan do`a di akhir yaitu “Innaka Laa Tukhlifu Al-Mi’aad” ada khilafiyah di antara ulama, Di
antara mereka ada yang berpendapat bahwa tambahan itu tidak
ditetapkan dalam hadits yang kuat dan haditsnya cacat, karena kebanyakan
perawi hadits yang meriwayatkan hadits ini tidak mencantumkan kalimat
itu. Seandainya kalimat itu bagian dari doa, mestinya tidak boleh
dihilangkan karena posisinya sebagai doa dan pujian. Jika itu bagian
dari doa dan pujian, maka tidak boleh kalimat itu dihilangkan karena itu
digunakan untuk beribadah.
Di antara ulama ada yang berpendapat bahwa sanad hadits ini shahih
dan kalimat itu dibaca pada doa setelah adzanserta tidak bertentangan
dengan hadits selainnya. Di antara ulama yang berpendapat seperti ini
dan yang menyahihkan hadits ini adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baaz dan
berkata bahwa sanad hadits ini adalah shahih yang ditakhrij oleh
Al-Baihaqi dengan sanad shahih.Ditakhrij oleh Al-Baihaqi dalam As-Sunan,
I, 410 dan lihat Fatawa Al-Lajnah, VI, 88, dan Fatawa Samahatuhu,
Rahimahullah, X,364-365.
Semoga bisa menjadi pengingat kita kembali tentang do`a yang penting
tersebut. Dan apa yang kitapanjtakan kita bener-bener paham sehingga
bisa menghayati. Allahu`alam
Sumber : http://bphn4amien.wordpress.com/2011/06/05/mungkin-bagi-kita-seorang-muslim-tidak-asing-lagi-dengan-satu-doa-ini-karena-sejak-kecil-kita-sudah-diajarkan-doa-ini-oleh-guru-guru-tpa-kalaupun-tidak-ada-tpa-biasanya-pelajaran-agama-di-sd-jug/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar